Tragedi Mengenaskan di Toko Buku



ini adalah cerita saya waktu lagi di toko buku '-' (bukan toko buku yang digambar yak.. ;-;) jadi gini...

Hari sabtu sepulang MMQ aku dan seorang temanku duduk di dalam kelas sambil memikirkan hal apa yang akan dilakukan, karena hari masih pagi dan tidak ada satupun dari kami yang mau pulang, aku berusaha mencari sesuatu untuk dikerjakan. Setelah berfikir cukup lama, adhinda menemukan sebuah ide brilliant untuk mengisi waktu luang.
“ghin, tau film 5cm kan?” tanya adhinda
”iya tau.. kenapa?” balasku
”nonton aja yuk, gua pengen nonton nih..” katanya dengan muka memelas
”boleh.. gua juga bawa dompet kok..” balasku datar, walaupun sebenarnya aku agak ragu..
”yaudah ayo sms ibu lu dulu gih” kata adhinda
”sebenernya... gua.. gak punya pulsa.. hehe” kataku dengan sedikit cengegesan.
”gua tau apa mau lu.. nih dah. Sms pake hp gua aja. Cepet loh!” kata adhinda dengan muka sewot.
”baik...” balasku dengan riang dan langsung mengambil hp dhinda.
Setelah mendapat izin aku dan adhinda langsung meluncur ke salah satu mall terdekat. Walaupun sebenernya saat itu perasaanku sudah tidak enak ditambah suasana langit yang mendung, aku sedikit ragu, tapi karena belum mau pulang akhirnya aku nekat. aku pun pergi ke Mall graha cijantung. Saat awal masuk aku langsung pergi ke lantai paling atas untuk membeli tiket. Tapi karena bioskopnya belum buka, aku mampir ke toko buku gramedia,. Saat itu tempat penitipan tas sudah tidak ada lagi, jadi para pengunjung bertanggung jawab atas barang bawaan mereka sendiri. Aku langsung mencari buku yang menarik, walau sebenarnya aku tidak tau mau membeli buku apa. Akhirnya akupun bertanya kepada adhinda
”dhin.. lu mau beli buku apaan?” tanyaku
”gatau deh.. elu?” balasnya sambil melihat-lihat buku dihadapannya
’kamus mungkin..” kataku singkat
”kamus paan?” jawab adhinda
”kamus bahasa jepang mungkin” jawabku dengan sedikit keraguan
”yaudah ayo beli” katanya semangat
”sip” kataku
Saat ditempat kamus..
Aku sedang memilih buku kamus yang bagus dan murah. Lalu aku merasa ada seorang ibu-ibu paruh baya yang menyenggolku. Aku mencoba untuk untuk tetap berprasangka baik dan menghiraukan kejadian itu. Namun pada saat aku akan membayar buku di kasir aku melihat tasku terbuka dan hp ku tidak ada didalamnya, akhirnya akupun mulai panik dan bertanya kepada adhinda.
”dhin lu liat hp gua gak?” tanyaku panik
”lah mana gua tau..” balasnya kebingungan
”kok gak ada ya?” kataku semakin panik
“ hah? Serius lu? Nyelip kali, coba cari lagi” jawab adhinda tidak kalah paniknya denganku
“gak ada, tadi gua taro tas kok” balasku cepat
“terus gimana nih?” kata adhinda yang panik melihatku kebingungan
“bantuin gua cari ya..” kataku memelas padanya
“iya.” jawabnya yang terlihat kasihan padaku.

Setelah mencari di sekitar tempat kamus, aku tidak kunjung menemukan HP ku. Akhirnya aku mencoba mencari di counter HP karena siapa tau pencurinya menjual HP itu. Dan lagi. aku tidak menemukan apapun. aku sudah mencoba menelfon Hp nya, dan mengirimi SMS. Akhirnya aku memutuskan untuk bertanya kepada security di sana.
“permisi pak.. begini, handphone saya hilang, kira kira bapak bisa membantu mencarinya tidak?”  kataku kepada security itu
” wah dek. Maaf tapi saya gak bisa bantu. Karena sekarang udah tanggung jawab pribadi.” Jawaban yang tak kuharapkan itupun terlontar dari mulut securty itu
“tapi kan pak, bapak security di sini.” Kataku memasang tampang memelas
“tapi saya gabisa bantu. Maaf dek” jawab securty itu singkat 
          Setelah hampir putus asa aku merasakan sesuatu yang sangat menggangu. Dan membuatku tidak berkonsentrasi lagi mencari handphone yang hilang.
“dhin..” kataku sambil melihat lurus kedepan
“kenapa?” jawabnya menoleh kearahku
“masa.. gua.. laper..” Dengan tampang polos, aku berkata demikian kepada adhinda. Dan dia terheran heran dengan sikapku. Aku baru saja kehilangan handpone. Tapi sebegitu cepatnya lupa dengan handpone itu.
”lu.. laper? mau makaan apaan?” tanyanya dengan cengiran yang khas
”gatau deh, Mcdonald aja.. ” jawabku polos
”kok lu aneh ya?” kata adhinda dengan nada penasaran
”kok aneh sih kan gua laper. Ya jelas pengen makan” kataku cepat
”iya tapi kan lu baru kehilangan Hp. Kalo gua jadi lu gua pasti udah nangis terus minta pulang.” balasnya tak kalah cepat
”hahaha sayangnya gua bukan elu dhin.. yaudah ayo” aku menarik tangan adhinda menuju escalator
”iya deh” katanya mengikutiku
Setelah sampai di Mcdonald dan memesan makanan,”lu yakin gak apa apa? Ntar lu dimarin lagi”
“nggak. Gua gak ada perasaan buruk kok” jawabku sambil memakan burgerku
“hah? Tapi handphone lu kan ilang” katanya terkejut dengan jalaban anehku.
“iya gua tau.. kan gua tinggal nabung lagi.” balasku santai seolah tidak ada hal yang terjadi
”dasar. Lu itu emang aneh” kata adinda sambil meminum minumannya
”ya.. kalo dia nyuri itu berarti dia butuh. Anggep aja gua sedekah. Siapa tau kalo dia gak ngambil handphone gua dia ngambil hanphone orang lain. Kan urusannya bisa  panjang” jelasku panjang lebar padanya
”terserah lu deh..”
Setelah itu aku dan adhinda langsung pulang ke rumah masing masing. Walau sebenernya aku sedikit khawatir saat akan pulang kerumah. Namun kekhawatiran ku tidak terwujud. Orang tuaku memaklumi kecerobohanku. Tapi resikonya kalau ingin membeli hp baru aku harus menggunakan uangku sendiri. Ya tidak apa lah, yang penting aku tidak kena marah. Dan semoga orang yang mengambil handphone ku itu sadar dan tidak mengulangi perbuatannya lagi.











Tidak ada komentar

Leave a Reply

Note:

Please do leave a comment.. and don't forget to join :D

Friends